Minggu, 14 Juli 2013
PENDAHULUAN
Latar belakang
Enzim
merupakan katalis yang dapat mengubah laju reaksi tanpa ikut bereaksi. Enzim
bersifat khas (spesifik kerjanya) dan aktivitasnya dapat diatur. Enzim adalah
biokatalisator yang banyak digunakan pada berbagai bidang industri produk
pertanian, kimia, dan medis. Enzim memiliki sifat-sifat spesifik yang
menguntungkan yaitu efisien, selektif, predictable, proses reaksi tanpa produk
samping, dan ramah lingkungan.
Enzim
diklasifikasikan berdasarkan katalisis reaksi hidrolisis ikatan kovalennya
yaitu, lipase untuk mengatalisis hidrolisis lemak, amilase untuk menghidrolisis
amilum, dan protease untuk mengatalisis hidrolisis protein. Dan berdasarkan
enzim men.IUB ada rnzim oksidoreduksi, transferase, hidrolase, ligase, dan
isomerase.
Pepsin merupakan
enzim yang termasuk kedalam klasifikasi sebagai enzim protease yang
mengatalisis hidrolisis protein. Tubuh menyerap nutrisi dari makanan setelah
enzim pencernaan memecah makromolekul. Pemecahan makanan dimulai di mulut dan
berakhir di usus kecil. Memahami enzim pencernaan akan memberikan informasi
mengenai pentingnya nutrisi serta bagaimana tubuh bekerja untuk menyerap
nutrisi makanan seperti lemak, karbohidrat, dan protein
Pepsin ditemukan
dalam perut dan merupakan salah satu enzim pencernaan utama. Pepsin adalah
enzim pencernaan yang dilepaskan dalam perut sebagai pepsinogen. Asam klorida
merangsang pelepasan pepsinogen. Ketika pepsinogen terkena asam klorida dalam
lambung, pepsinogen berubah menjadi pepsin. Pepsin berfungsi memecah protein
makanan menjadi peptida. Pepsin bekerja sebagai katalis yang mempercepat reaksi
biokimia dalam proses pencernaan protein. Fungsi utama pepsin
adalah untuk memecah protein yang ditemukan dalam berbagai makanan seperti
daging dan telur menjadi fragmen yang lebih kecil (polipeptida). Namun, protein
harus dicerna kembali agar bisa diserap tubuh. Proses pencernaan lebih lanjut
polipeptida terjadi di usus dengan bantuan enzim pencernaan lain.
Pepsin ditemukan pada tahun 1836 oleh Theodor Schwann.
Pada tahun 1929, pepsin berhasil dikristalkan oleh seorang ilmuwan bernama John
Northrop. Peneliti John N. Mills dan Jordan Tang menggambarkan pepsin
sebagai “enzim yang mengandung 327 residu asam amino dalam rantai polipeptida
tunggal. Pepsin mengandung 21 asam amino yang berbeda, dengan total 327 molekul
asam amino yang tersusun bersama-sama untuk membentuk protein.
PEMBAHASAN
A. Nama sistematika enzim pepsin
Biasanya enzim mempunyai akhiran –ase. Di depan –ase
digunakan nama substrat di mana enzim itu bekerja., atau nama reaksi yang
dikatalisis. Misal : selulase, dehidrogenase, urease, dan lain-lain. Tetapi
pedoman pemberian nama tersebut diatas tidak selalu digunakann. Hal ini
disebabkan nama tersebut digunakan sebelum pedoman pemberian nama diterima dan
nama tersebut sudah umum digunakan. Misalnya pepsin, tripsin, dan lain-lain.
Enzim Proteolitik,
mengakatalisa hidrolisa dari protein dan derivat-derivatnya yang semula
diklasifikasikan sebagai protease dan peptidase. Enzim-enzim tumbuhan di sini
dapat dipersamakan dengan enzim pencernaan pada mamalia, seperti pepsin,
tripsin, dan erepsin. Pepsin mengkatalisa hidrolisa protein menjadi polipeptida
pada pH 2-5. Tripsin mengkatalisa hidrolisa protein menjadi polipeptida,
dipeptida dan beberapa asam amino pada pH 7-8. Pepsin mengkatalisa hidrolisa protein
menjadi asam amino pada pH 7-8.
Sekarang nama-nama
tersebut telah digantikan dengan Endopeptidase untuk protease dan Exopeptidase
untuk peptidase. Endopeptidase bertanggung jawab untuk hidrolisa ikatan peptida
dalam rantai protein dan menguraikan hingga molekul-molekul yang lebih kecil.
Macam-macam endopeptidase (pepsin dan tripsin) menunjukkan kekhususan yang ada
hubungannya dengan struktur dari asam amino yang berdekatan dengan ikatan
peptida.
Terdapat tiga
exopeptidase yaitu: karboxipeptidase, aminopeptidase, dan dipeptidase.
Ketiga-tiganya membentuk enzim yang dulu dikenal dengan erepsin.
Karboxipeptidase dan aminopeptidase memutuskan polipeptida. Karboxipeptidase
mempunyai kekhususan memutuskan ikatan peptida yang menghubungkan asam amino
terminal bergugusan karboxil bebas. Aminopeptidase juga khusus untuk asam amino
terminal tetapi mereka harus memiliki gugus amino bebas.
B. Sumber Enzim
Enzim pepsin dihasilkan oleh kelenjar di lambung
berupa pepsinogen .
Selanjutnya pepsinogen bereaksi dengan asam lambung menjadi pepsin . Cara kerja enzim pepsin yaitu :
Enzim pepsin memecah molekul protein yang kompleks
menjadi molekul yang lebih sederhana yaitu pepton . Molekul pepton perlu dipecah lagi agar dapat diangkut
oleh darah.
Mills dan Tang mendaftar 21 asam amino yang membentuk
pepsin: lisin, histidin, arginin, asam aspartat, asparagin, treonin, serin,
phosphoserine, asam glutamat, glutamin, prolin, glisin, alanin,
setengah-sistin, valin, metionin, isoleusin, leusin, tirosin, fenilalanin, dan
triptofan.
Pepsin ini bisa berasal dari sapi dan babi. Terkadang
pepsin digunakan untuk pengganti renin dalam produksi keju atau pengolahan
protein kedelai. Karena itu waspadai selalu, bila terdapat kandungan pepsin
dalam bahan makanan. Umumnya pepsin babi lebih mudah didapat, karena produksi
pepsin sapi sangat terbatas jumlahnya.
C. Mekanisme Reaksi
Pepsinogen merupakan
pepsin yang belum aktif dan terbentuk dalam sel-sel selaput lendir lambung.
Pepsinogen harus diaktifkan dengan cara diubah menjadi pepsin dengan cara
autokatalisis dengan bantuan asam klorida dalam lambung. Asam klorida mengkonversi
pepsinogen menjadi pepsin yang digunakan untuk memecah protein menjadi peptida.
Pepsin merupakan
enzim pencernaan pada lambung yang berfungsi memecah protein menjadi partikel
yang lebih kecil. Produksi pepsinogen dirangsang oleh hormon gastrin. Agar
tetap aman, lambung dilindungi oleh lendir sehingga tetap aman dalam kondisi
asam dan tidak ikut ‘dicerna’ oleh pepsin. Profesor Biologi Michael Gregorius
dari SUNY menjelaskan bahwa pepsin menyebabkan luka pada dinding lambung ketika
lambung berhenti mensekresi lendir.
Proses Konversi
Pepsinogen
disekresikan oleh sel-sel pada kelenjar lambung. Konversi pepsinogen menjadi
pepsin merupakan proses yang relatif panjang. Agar konversi dapat terjadi, pH
lambung harus berada di bawah 4,5. Kondisi yang sangat asam menyebabkan
sejumlah perubahan dalam struktur ikatan pepsinogen sehingga akhirnya terbentuk
enzim pepsin.
Langkah dalam Proses Konversi
Sejumlah langkah
berlangsung selama proses konversi. Awalnya, pepsinogen diinkubasi dengan
inhibitor kuat yang disebut pepstatin pada pH 2,5. Inhibitor ini memiliki berat
molekul rendah. Protein pertama yang dihasilkan pada aktivasi kemudian terjebak
dalam sebuah kompleks tidak aktif.
Pemisahan Ikatan
Konversi pepsinogen
menjadi pepsin melibatkan serangkaian pembelahan ikatan yang mengakibatkan
penghilangan prosegment atau satu bagian dari asam amino di salah satu ujung
molekul protein.
Pepsin adalah enzim
pencernaan yang sangat penting dalam lambung kebanyakan mamalia termasuk
manusia. Pepsin memastikan keseimbangan dan regulasi pencernaan normal protein
dalam tubuh. Selama pencernaan, protein yang telah dicerna lantas menjadi
energi bagi tubuh.
D. Aplikasi dalam Bidang Pangan
No
|
Nama Produk
|
Fungsi pepsin
|
Aplikasi
|
Produsen penghasil
|
1
|
Tepung rennet
|
Bahan tambahan pada produk keju
|
Pada berbagai macam jenis keju
|
Produesen keju
|
2
|
Keju
|
Membantu proses koagulasi pada susu
|
Keju
|
Keju Alam Sari
|
3
|
Kecap kedelai
|
Mempercepat pemecahan protein
|
Ditambahkan dalm konsentrasi
tertentu pada pembuatan kecap
|
Produsen kecap
|
4
|
Tepung ikan tembang
|
Mempelajari reaksi enzimatis melalui
reaksi hidrolisis dengan enzim pepsin
|
Diberikan perlakuan pada ikan
tembang
|
Produsen keju
|
5
|
Pepsin tuna
|
Mengganti rennet pada produk keju
|
Dibuat endapan enzim dari lambung
ikan tersebut sehingga menghasilkan pepsin
|
Produsen keju
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
kenapa itu? hehe..
#tanya febi
Posting Komentar